Berikut adalah
Tips Cara Meningkatkan Manfaat Obat yang Belum lama saya mengantar anak saya yang mengalami demam dan kejang ke salah satu unit layanan gawat darurat rumah sakit. Anak saya diberi obat melalui dubur dan kejang dapat berhenti.
Saya baru tahu bahwa obat dapat diberikan melalui dubur karena selama ini yang saya tahu obat diberikan untuk diminum atau obat disuntikkan ke tubuh pasien. Mengapa banyak cara memberikan obat, apa keuntungan masing-masing cara?
Saya juga kurang mengerti mengapa obat ada yang harus diberikan satu kali sehari, tetapi juga ada yang dua atau tiga kali sehari. Untuk obat asma sekarang dokter sering memberikan obat hirupan. Cara penggunaan obat hirupan ini tidak mudah, mengapa tidak diberikan obat yang diminum saja?
Pada imunisasi biasanya pemberian vaksin melalui suntikan. Mengapa harus melalui suntikan? Apakah pemberian obat melalui suntikan akan lebih berisiko alergi dibandingkan dengan pemberian obat yang diminum?
Mengapa dokter biasanya menghindari pemberian obat pada orang hamil, terutama pada hamil muda. Apakah obat berbahaya pada kehamilan. Bagaimana dengan menyusui. Apakah obat yang digunakan oleh ibu yang menyusui akan memengaruhi anak yang disusui? Jika tablet berukuran besar, apakah boleh obat digerus agar mudah ditelan.
M di JDalam ilmu kedokteran, dikenal penggunaan obat yang rasional. Artinya, obat diperlukan atas indikasi yang benar dan digunakan secara benar pula. Jangan menggunakan obat secara berlebihan karena selain mempunyai manfaat, setiap obat juga mempunyai potensi efek samping.
Kita mengenal obat yang diresepkan dan obat bebas. Masyarakat mengenal obat bebas sebagai obat yang aman. Meski pada umumnya obat bebas aman, tidak berarti jika menggunakan obat bebas, kita tidak akan mengalami kejadian yang tidak diharapkan.
Penggunaan obat yang paling dikenal adalah dengan penggunaan peroral. Artinya, obat di minum, kemudian akan diserap oleh usus kecil, baru masuk ke pembuluh darah dan akan beredar sehingga sampai di bagian tubuh yang memerlukan. Mulai minum obat sampai timbul efek obat memerlukan waktu beberapa jam. Jadi, jika seorang minum obat asma, biasanya dia baru merasakan sesaknya berkurang setelah dua sampai empat jam.
Untuk mendapat efek obat yang cepat, obat dapat diberikan melalui suntikan atau melalui semprotan. Jadi, setiap cara pemberian obat memang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dokter akan mencari cara terbaik yang menguntungkan untuk pasien. Jika obat disuntikkan melalui otot atau pembuluh darah, obat biasanya akan lebih cepat sampai di daerah yang dituju. Namun, risiko untuk terjadi reaksi yang tidak diinginkan akan lebih sering dan terjadinya lebih cepat. Obat yang diharapkan bekerja secara sistemik perlu diketahui berapa lama kadar yang mencukupi berada dalam darah.
Waktu penggunaan obatNah, berdasarkan lama obat tersebut ada di darah, maka ditentukan berapa lama sekali obat diberikan. Katakanlah jika diberikan antibiotik A melalui oral, kadar obat yang mencukupinya hanya delapan jam, obat tersebut diberikan tiga kali sehari. Ini berarti, jika pagi diminum obat pukul 07.00, minum obat berikutnya adalah pukul 15.00 dan 23.00. Begitulah jika kadar obat dalam darah bertahan 12 jam, cukup dua kali sehari, sedangkan untuk obat yang bertahan 24 jam, cukup hanya sekali sehari.
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, diusahakan agar kebanyakan obat untuk penyakit kronik, seperti hipertensi, sedapatnya cukup sekali sehari. Dengan demikian, diharapkan kepatuhan minum obat dapat meningkat. Memang benar adakalanya obat berukuran besar sehingga agak susah ditelan. Pada umumnya, obat tersebut dapat dipecah atau digerus, kecuali obat yang tergolong obat lepas lambat. Obat lepas lambat dilapisi oleh lapisan sehingga di usus lapisan tersebut memungkinkan obat dikeluarkan sedikit demi sedikit sehingga dapat digunakan sekali sehari. Jika obat dipecah atau digerus, pelapis akan rusak sehingga obat tersebut tidak dapat lagi digolongkan obat lepas lambat.
Pengaruh obat pada kehamilan dan ibu menyusui banyak ditanyakan. Sebenarnya penelitian dampak obat pada ibu hamil jarang dilakukan karena panitia etik biasanya sulit mengizinkan penelitian dampak obat pada ibu hamil. Karena itu, biasanya kita memperoleh informasi mengenai dampak obat pada kehamilan melalui percobaan binatang. Setiap obat memuat informasi mengenai keamanan obat pada ibu hamil dan menyusui.
Anda juga dapat mengakses informasi tersebut melalui internet atau melihat pada buku Indonesian Index of Medical Specialities yang diterbitkan setiap tahun. Triwulan pertama kehamilan merupakan masa pembentukan organ tubuh janin. Karena itu, diharapkan pertumbuhan tersebut tidak terganggu. Infeksi campak jerman, misalnya, dapat mengganggu pertumbuhan janin. Juga dikhawatirkan obat-obat tertentu sehingga dokter menghindari penggunaan obat yang tidak perlu. Jika terpaksa menggunakan obat pada hamil muda, pertimbangan manfaat dan efek samping harus dilakukan dengan cermat.
Cara lain menggunakan obat adalah melalui hirupan. Keuntungan cara ini adalah obat bekerja cepat di pipa saluran napas sehingga amat menguntungkan untuk penderita asma. Pemberian obat melalui dubur juga dapat menyebabkan efek obat segera dirasakan. Jadi, memang pada anak yang sedang kejang salah satu cara pemberian dapat dilakukan melalui suppositoria (obat dimasukkan melalui dubur). Pada perempuan yang mengalami infeksi di saluran reproduksi, misalnya keputihan, dokter adakalanya memberikan obat melalui vagina, obat ini biasanya bersifat lokal.
Pada penyuntikan vaksin-vaksin diberikan melalui suntikan di bawah kulit atau ke dalam otot, tetapi vaksin yang gunanya untuk pencegahan tidak diberikan melalui pembuluh darah. Vaksin yang diberikan biasanya dapat bertahan lama dalam darah sehingga pemberian vaksin berikutnya dapat diberikan beberapa bulan kemudian. Sementara sebagian vaksin hidup dapat diberikan sekali seumur hidup. Tidak semua vaksin harus diberikan melalui suntikan. Vaksin polio dan vaksin tifoid dapat diberikan melalui oral. Sementara vaksin influenza yang mengandung virus hidup, selain melalui suntikan, juga diberikan melalui semprotan hidung.
Demikianlah informasi penting
Tips Cara Meningkatkan Manfaat Obat yang semoga bermanfaat buat kita semua.